Rabu, 01 April 2009

GUSTI ORA SARE

by: Leonardo winarto


Shalom aleikhem

Pernahkah anda berpikir bagaimana jadinya hidup kita dan dunia ini seandainya El-Elyon/Allah ta’ala itu dalam hakekatNya Dia tertidur? Alkitab al-muqadas mengatakan bahwa Allah mengatur seluruh alam semesta ini. Jika sampai Dia tertidur dan mengantuk maka bisa dibayangkan bahwa seluruh alam semesta ini akan kacau balau demikian juga dengan kehidupan kita semua. Namun bersyukurlah bahwa Allah tidak pernah tertidur dan terlelap.
Saat ini kita akan merenungkan kitab zabur pasal 121 yang menggambarkan bagaimana Allah adalah Pribadi yang tidak pernah meninggalkan umatNya barang sedetikpun. Kita akan baca mazmur 121:1-8

1.Syir lamma'alot, essa enay 'el-heharim, me 'ayin yabo ezri
2.ezrii me'im Adonay'oseh Syamayim we arets
3.al yitten lamot ragleka al yanum somrekha
4.lo yanum we lo yisyan somer yisrael
5.Adonay syomreka, adonay sillaka 'al yad yamineka
6.Yomam hasysemes lo' yakkekaa wa yarreah ballayla
7.Adonay Yismorka mikkol-ra yismor 'et napseka
8.Yahweh yismor ubo'eka me'atta we 'ad olam

Artinya:

“Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku?
2 Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.
3 Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap.
4 Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.
5 Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu.
6 Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam.
7 TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu.
8 TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.

Didalam pembacaan ayat ini kita bisa melihat bagaimana pemzmur mendapat wahyu dari Tuhan bahwa Dia adalah Allah yang tidak pernah tertidur dan terlelap. Lo yanum we lo yisyan. Sesungguhnya Dia Pribadi yang tidak pernah melepaskan pandangan mataNya atas anak-anakNya yang sangat dikasihiNya. Hal ini merupakan berita penghiburan bagi setiap kita ditengah-tengah segala ketidakpastian jaman.
Dalam Ayat pertama dikatakan bahwa Pemazmur melayangkan matanya ke gunung-gunung dan bertanya darimanakah datang pertolongan. Pemazmur menyadari bahwa dunia ini banyak menawarkan macam-macam pertolongan. Yang digambarkan sebagai gunung-gunung, seolah-olah pertolongan dari dunia memiliki jaminan kokoh, namun ternyata tidak seperti yang diharapkan. Pemazmur kemudian menyatakan ekspresi imannya bahwa sumber pertolongan dan pengharapannya ada pada TUHAN yang menciptakan langit dan bumi.
Allah ingin umatNya benar-benar menjadikan Dia sebagai satu-satunya sumber pertolongan dan tempat berharap. Karena sejatinya hanya Allah yang mampu memberikan kelepasan yang sejati dari segala pergumulan dan beban apapun yang kita hadapi.
Didalam ayat 3 sampai ayat 8 digambarkan bagaimana jaminan pertolongan Tuhan atas umatNya yang begitu dikasihiNya. Marilah kita berharap dan percaya kepada Dia satu-satunya gunung batu kita yang tidak pernah tertidur dan terlelap.
Jangan pernah kita takut dan khawatir yang berlebihan dalam menghadapi kehidupan ini. Percaya bahwa Gusti ora sare, Dia Pribadi yang selalu siap menyambut umatNya yang datang kepadaNya. Jika ada restoran yang siap saji 24 jam sehari/7 hari dalam seminggu artinya selalu buka tidak tutup. Hal itupun dilakukan secara system shift karena kelemahan manusia. Namun Allah kita selalu online 24 jam sehari/7hari seminggu/12 bulan setahun sampai selama-lamanya tanpa ada ganti jam jaga. Amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar